Subkultur Jepang: Geng Motor Jepang yang Meresahkan

16 Februari 2023 0 Komentar

Kalau beberapa waktu lalu mimin pernah kasih quiz tentang Tokyo Revengers, sekarang mimin mau bikin postingan soal Bōsōzoku. Sebuah subkultur/tren geng motor yang populer di Jepang tahun 80-an sampai 90-an.

 

 

Bōsōzoku

 

bosozoku

Bōsōzoku adalah subkultur di Jepang, yang pengikutnya memiliki penampilan yang eksentrik dan motor yang modis. Tren ini diketahui muncul di Jepang sejak tahun 1950-an, popularitasnya meningkat di tahun 1980-an dan 1990-an, puncaknya tahun 1982 dimana anggota mereka mencapai 42.510 orang.

 

Tren ini mulai meredup di tahun 2000-an, dan tahun 2012 jumlah mereka berkurang menjadi 7000-an orang saja.

 

Apa saja ciri visualnya?

 

bosozoku

Para anggota Bōsōzoku memiliki seragam yang disebut dengan tokkō-fuku, bentuk dari seragam ini menyerupai pakaian pekerja kasar Jepang di era perang dunia 2. Pakaian ini kemudian dihiasi dengan bordiran berbagai macam slogan serta desain yang rumit. Kemudian mereka juga menggunakan celana berbentuk buggy dan sepatu boot panjang.

 

Berikutnya adalah aksesoris tambahan, beberapa anggota mereka menggunakan aksesoris seperti hachimaki*, masker bedah, kacamata hitam bulat dan tasuki**.

 

*) Hachimaki adalah headband ala Jepang, biasanya dibuat menggunakan kain merah atau putih, dan ada hiasan berupa huruf kanji di bagian depannya. Hachimaki ini digunakan sebagai simbol keberanian, khususnya oleh militer atau digunakan untuk sekedar menahan keringat yang ada di wajah.

 

**) Tasuki adalah semacam aksesoris fashion yang digunakan untuk menahan lengan panjang kimono. Berbentuk selempang yang terbuat dari kain atau tali yang melingkar di kedua sisi bahu dan menyilang di punggung.

 

Bagian bawah lengan kimono ini dapat dimasukkan ke dalam kain atau tali yang melingkar di bahu, tujuannya supaya tidak melorot. Bang Draken dan beberapa anggota Toman yang lain pernah menggunakan aksesoris ini ketika gelut dengan Valhalla.

 

Gaya rambutnya pompadour, mirip Atsushi Sendo di Tokyo Revengers, atau Kazuma Kuwabara di Yu Yu Hakusho.

 

Usia anggotanya antara 16 tahun sampai dengan 20 tahun.

 

Motor

 

bosozoku

Motor mereka memiliki modifikasi yang unik, seperti fairing* modifikasi, knalpot tidak standar dan jok belakang yang ada sandarannya.

 

*) fairing motor adalah semacam pelindung yang terletak di bagian depan rangka motor, fungsinya untuk ‘membelah’ angin dan mengurangi hambatan udara.

 

Aktivitas

Di tahun 1980-an dan 1990-an, mereka seringkali melakukan touring masal bersama, berkendara melewati jalan-jalan utama dan juga jalan tol.

 

Perilaku lainnya adalah perusakan, ya geng ini kadang-kadang merusak mobil, mengancam atau menghajar orang-orang yang menghalangi mereka dan menyatakan penolakan terhadap perilaku mereka. Di jalanan pun kadang-kadang mereka berkendara tanpa menggunakan helm, menerobos lampu merah dan kebut-kebutan di jalanan.

 

Tahun 2004 pemerintah Jepang merevisi undang-undang lalu lintas jalan raya yang memberikan kewenangan lebih kepada polisi untuk menangkap lebih banyak pengendara motor yang ugal-ugalan.

 

Lalu Bagaimana Nasib Mereka?

Kini Bōsōzoku sudah tidak lagi sepopuler pada awalnya, selain karena banyaknya penangkapan anggota geng bermotor ini, krisis ekonomi di Jepang juga turut menurunkan popularitas dari Bōsōzoku ini. Geng bermotor ini kini tidak lagi memiliki cukup uang untuk memodifikasi motor mereka, sehingga mereka pun beralih dengan memodifikasi motor yang lebih kecil seperti skuter atau motor bebek.

 

Mereka pun juga berpakaian seperti orang pada umumnya dan menggunakan helm ketika berkendara di jalanan.

 

Oke itu dulu pembahasan tentang Bōsōzoku, bagaimana kalian tertarik untuk membangkitkan tren ini di Indonesia? hehe...


Sumber dan Referensi Artikel:

 

Sumber Foto:

0 Komentar untuk "Subkultur Jepang: Geng Motor Jepang yang Meresahkan"

Tinggalkan komentar



Silahkan lengkapi form berikut untuk mengirimkan komentar.